Sekarang-sekarang ini, teknologi keselamatan piranti pengereman Anti Lock Bracking System (ABS) tidak hanya melulu untuk mobil. Motor pun sudah mulai menerapkannya, meskipun para pembalap tampaknya akan sedikit pesimis dengan adanya teknologi ABS di motor mereka, karena kesulitan memahami penggunaannya di roda dua. Namun, hasil penelitian yang dilakukan oleh lembaga asuransi dan keselamatan jalan raya Amerika, Insurance Institute for Highway Safety, mengungkapkan, motor dengan rem ABS 37 persen lebih rendah untuk terlibat dalam kecelakaan fatal, dibandingkan motor tanpa rem ABS.
Jadi, bagaimana ABS membantu pengendara motor? Tidak seperti mobil yang memiliki kontrol terpisah pada roda depan dan belakang, rem motor bekerja bersamaan depan dan belakang. ABS berfungsi untuk mengurangi tekanan rem ketika mendeteksi gejala sliding, dan akan menigkatkan pengereman setelah traksi ban dipulihkan. Tekanan rem akan dievaluasi beberapa kali per detik, sehingga pengendara dapat mengerem sepenuhnya tanpa takut roda terkunci, dan jelas itu mengurangi resiko kecelakaan. Sehingga, kami menyarankan pada para bikers baru untuk memiliki motor yang sudah mengaplikasikan rem ABS.
Teknologi Antilock Braking System (ABS)
Sistem ABS sendiri terdiri dari tiga bagian :
1. Sensor kecepatan
2. Pengendali Katup Tekanan
3. Electronic Control Unit (ECU)
Bagian terpenting yang merupakan otak dari sistem ini adalah sang ECU. ECU dengan parameter kecepatan yang diperolehnya dari sensor kecepatan akan mengetahui bilamana akan terjadi sebuah kejadian deselerasi yang ekstrim (kecepatan turun secara ekstrim dan tiba-tiba) yang dapat menyebabkan rem cakram nge-lock . Sebelum hal ini terjadi (nge-lock) ECU secara otomatis akan menutup katup tekanan pada PCV yang membuat minyak rem yang menuju kaliper akan terhambat dan tekanan piston kaliper berkurang sehingga gejala nge-lock dapat dihindari. Setelah ECU mendeteksi kecepatan telah berkurang dan aman dari gejala deselerasi ekstrim, perlahan-lahan katub kembali akan dibuka untuk dapat membuat tekanan kembali pada kaliper sehingga motor dapat dihentikan. Secara garis besar cara kerja ABS adalah seperti itu, tetapi untuk membahasnya lebih detail, disini akan mengambil contoh sepeda motor yang sudah memiliki teknologi Combine ABS pada sistem pengeremannya, yaitu Honda CBR250R.
Manfaat Fitur ABS
Kesalahan persepsi pada fungsi rem menyebabkan redahnya pemahaman konsumen pada manfaat rem ABS (Anti-lock Braking System). Karena itu, tak mengherankan bila masih banyak konsumen yang menganggap sepele fungsi fitur rem ABS. Padahal, fitur ABS sangat besar manfaatnya bagi keselamatan berkendara, terutama saat pengereman mendadak, terlebih dilakukan di jalan yang licin. Mungkin sudah terdapat banyak kasus kecelakaan yang disebabkan oleh slip ban karena ban tersebut terkunci oleh rem yang ditekan terlalu dalam saat melakukan pengereman mendadak dan jalan licin.
Sampai detik ini pun banyak di antara pengemudi yang memahami rem sebagai penghenti laju kendaraan. Padahal, fungsi rem hanyalah mengurangi putaran roda. Cobalah Anda bayangkan, mengapa motor yang berlari kencang masih meluncur ketika rem sudah diinjak sedemikian dalamnya. Apalagi bila dilakukan dalam kondisi lintasan basah atau berpasir.
Penyebab masih meluncurnya motor setelah di rem bukan karena roda yang masih berputar, tapi diakibatkan oleh gaya sentrifugal. Semakin kencang pergerakan motor maka semakin besar potensi gaya sentrifugal yang diterimanya ketika dilakukan penghentian mendadak. Pada motor tanpa fitur ABS gaya sentrifugal yang besar bahkan mampu menyeret ban yang terkunci oleh rem. Efek dari gaya sentrifugal memang hanya melempar motor. Namun bisa dibayangkan, bagaimana bila ketika gaya sentrifugal diterima motor posisi roda depan sedang dalam keadaan miring. Ya, motor akan meluncur tak terkendali, bahkan paling fatal mengakibatkan motor terbalik dan terjatuh.
Untuk mengurangi gaya sentrifugal itulah maka tercipta rem ABS. Namun jauh sebelum ABS ditemukan para pembalap telah menerapkan prinsif kerja rem ABS secara manual. Para pembalap biasanya melakukan pengereman dari kecepatan tinggi dengan cara menekan pedal rem secara bertahap, dalam reflek tinggi dan bobot tekanan yang berbeda-beda. Namun terkadang, tanpa di sadari, banyak pengendara motor berfitur ABS masih memperlakukan gaya pengereman “mengocok”. Tindakan ini sama sekali tidak dibutuhkan. Sebaliknya bila hal ini dilakukan maka hanya akan membingungka sensor ABS yang pada ujungnya mengurangi sensitifitas pengereman.
Jadi secara garis besar ABS (Antolocking Brake System) berfungsi untuk mengatur tekanan yang diterima oleh piston saat pengereman mendadak atau jalan licin untuk mencegah terjadinya rem terkunci yang dapat menyebabkan ban slip atau sliding dan kemungkinan terjatuh.
Cara Kerja Combined ABS Honda CBR250R
Fitur pengereman ini, membuat roda belakang tidak terkunci yang menyebabkan ban slip atawa sliding ketika diajak ngerem mendadak. Tapi, sebelum bicara banyak Combined ABS (C-ABS), baiknya bahas asal-mula ABS dulu. Tanpa ABS, pengereman yang diterima sesuai gaya inersia yang dihasilkan. Maka itu, ABS berfungsi mengurangi tekanan fluida alias minyak rem dari kaliper dalam kondisi tertentu.
Misalnya, ketika roda mulai mengunci. Tekanan akan berkurang sesuai kebutuhan agar ban tidak locking. “Tekanan kembali naik dan normal ketika ketika penguncian berkurang,” ujar Sarwono Edhi, Manager Technical Service Training Division PT Astra Honda Motor (AHM). Sistem ABS, butuh part buat mengirim sinyal, kalau tekanan yang ada di kaliper itu sudah tinggi. Maka itu, ABS tidak lepas dari peran wheel speed sensor, ECU (Electronik Control Unit) dan juga modulator. Wheel speed sensor berfungsi membaca kecepatan putaran roda yang akan dideteksi ECU. Dari ECU ini akan mengirim sinyal ke ABS modulator. ABS modulator ini yang akhirnya berfungsi mengatur tekanan fluida di dalam kaliper.
ABS Modulator Punya Fungsi Vital
ECU ABS sendiri, terpisah dari ECU kelistrikan. ECU ABS CBR250R terletak bersamaan ABS modulator yang di dalamnya terdapat pompa, reservoir dan katup selenoid in dan out. Pengurangan tekanan fluida seperti katup buka-tutup. Proses sangat cepat. Mengurangi, tahan dan menaikkan tekanan fluida sekitar 50 kali/ detik. Metode ini yang bikin roda tidak terkunci.
Paham cara kerja ABS, kini beralih ke C-ABS. Combined ABS merupakan paduan dari kinerja rem ABS dengan Combi Brake System (CBS). Pengereman CBS sendiri, seperti misalnya yang diaplikasi di Honda Vario Techno CBS. "Jika hanya depan saja yang aktif, itu berarti kerja ABS saja. Tapi, kalau belakang juga, jadi C-ABS,” ungkap Edhi lagi. Maka itu, buat menggabungkan sistem kerja kedua rem ini, butuh part tambahan lagi. Yaitu, delay valve dan PCV. Delay valve dan PCV berfungsi atur tekanan hidraulik yang dihasilkan rem belakang. Sehingga di tekanan tertentu, mampu aktifkan rem depan meski cuma injak pedal rem belakang. Maka itu juga, C-ABS butuhkan 3 pot kaliper. Pedal rem belakang, aktifkan piston tengah di kaliper. So, hadirnya C-ABS, tidak akan membuat roda belakang terkunci.
Bisa Lacak Kerusakan
Jika terjadi trouble dalam kinerja ABS dan C-ABS, itu bisa dipantau dari indikator lampu ABS yang terdapat di panel spidometer. Sejatinya ketika kunci kontak dinyalakan, lampu indikator menyala diam. Lalu, di kecepatan 6 km/jam, pompa ABS menyala untuk mengisi. Wheel Speed Sensor, induksi atntara magnet dan pulser ring cakram (kiri). Jika terjadi trouble di ABS, bisa di pantau lewat kedipan indikator (kanan). Di kecepatan 10 km/jam atau lebih, indikator ABS pun akan mati. Tapi, jika tidak mati atau berkedip, berarti ada masalah. Tapi, rem masih tetap bekerja. Hanya saja tidak dalam mode ABS.
Buat mendiagnosa kegagalan fungsi ABS, mudah. Cukup baca kedipan lampu indikator. Tapi, ada cara yang harus dilakukan sebelumnya. Dalam kondisi motor tidak jalan, lepaskan konektor ABS service check dari konektor. Jumper kabel terminal konektor (abu-abu dan merah-silver). Kemudian putar kunci kontak ke ON. ABS indikator akan menyala selama 2 detik. Lalu, mati selama 3,6 detik. Setelah itu, indikator akan memberitahukan sumber masalah. Kedipan panjang menandakan puluhan, sedang kedipan cepat merupakan satuan. Misal, satu kedipan panjang dan tiga kedipan cepat. Itu artinya 13. 13 menandakan rangkaian speed sensor belakang tidak berfungsi dengan baik.
ABS Masa Depan Untuk Sepeda Motor Makin Simpel
Antilock Braking System (ABS) sudah banyak diaplikasikan pada sepeda motor. Salah satunya adalah di Honda CBR250R, tapi bila melihat secara detail perangkat ABS ini ternyata ribet! Tapi tenang, Bosch Jepang sedang mengembangkan perangkat ABS yang lebih simpel. Pada Honda CBR250R ada ECU (electronic control unit) khusus ABS yang terpisah dengan ECU pengapian, lalu ada juga modulator yang mengatur tekanan fluida di masing-masing roda. Modulator ini diletakan di bawah jok pengendara dan cukup membutuhkan ruang.
Tapi Bosch Jepang, perusahaan yang khusus mengembangkan teknologi-teknologi terbaru ini mencoba menggabungkan semuanya dalam sebuah kesatuan. Pada gambar yang didapat dari Visor Down ini bisa dilihat ada sebuah master rem depan lengkap dengan tuasnya. Bukan hanya master rem dengan katup solenoida saja, tapi juga sudah ada ECU dan sebuah pompa ABS yang terintegrasi jadi satu. Hasilnya, ukurannya hanya sedikit lebih besar dari master rem konvensional kan? Hal yang sama juga tentunya bisa diaplikasikan pada ABS di roda belakang. Tapi yang menjadi kekhawatiran adalah, saat terjadi kecelakaan tuas rem dengan dan master rem sering kali mengalami kerusakan. Nah, kalau yang ini yang rusak pasti akan jadi mahal biaya perbaikannya, di master rem-nya sudah ada ECU ABS-nya.
Kelebihan Fitur ABS pada Sepeda Motor
Dari segi manfaat dan teknologi mungkin fitur ABS ini sangat berguna bagi pengendara di Indonesia yang lalu lintasnya padat dan jalan yang licin serta bergelombang. Selain itu juga dapat mengurangi resiko kecelakaan akibat pengereman mendadak terlebih jalanan licin karena manuver motor masih bisa dikendalikan dan ban tidak terkunci.
Kekurangan Fitur ABS pada Sepeda Motor
Salah satu kekurangan fitur ABS ini adalah harganya yang masih mahal untuk ukuran konsumen Indonesia yang notabanenya menengah ke bawah, tetapi mungkin bagi sebagian kalangan fitur ini cukup puas dengan teknologi yang disuguhkan, karena bisa membuat rider yang mengendarai motor dengan fitur ABS akan lebih percaya diri karena setidaknya keamanan karena slip ban bisa dihindari.
Bobot motor juga akan bertambah seiring dengan ditanamnya piranti-piranti untuk menjalankan fitur ABS tersebut. Bahkan dari contoh Honda CBR250R yang dikeluarkan AHM dengan 2 varian yaitu dengan fitur ABS dan tanpa fitur ABS, konsumen lebih memilih membeli yang tanpa fitur ABS karena selisih harga keduanya lumayan jauh, bahkan ada yang berfikir selisih diantara keduanya bisa dipakai untuk memodifikasi CBR non ABS-nya.sumber :
motorplus-online.com
http://www.inilah.com/berita/otomotif/2007/11/10/2217/manfaat-fitur-abs/
Mantap tulisannya mas bro. Tengkyu Informasinya. cukup mengupas :D
ReplyDeleteMantab Gan.....
ReplyDeleteTksh infonya
klo udh sistem abs, banmotor boleh di ganti gak sih ukurannya??
ReplyDeleteartikel yang sangat berguna.. thanks...
ReplyDelete